• Jelajahi

    Copyright © HARD NEWS
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Kepada Pasutri di Lampung Mbah Slamet Mengaku Berhasil Gandakan Uang Tapi Dirampok, Korban Gadaikan Mobil

    Last Updated 2024-11-30T03:16:08Z
    Tohari alias Mbah Slamet (Foto: Istimewa)

    BANDAR LAMPUNG - Pasangan suami istri (Pasurtri) asal Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, Irsyad dan Wahyu Tri Ningsih menjadi korban pembunuhan Tohari alias Mbah Slamet.


    Irsyad dan Tri diketahui telah mengunjungi dukun pengganda uang tersebut tiga kali di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.


    Irsyad dan istrinya masih selamat saat dua kali bolak-balik mengunjungi Slamet. Keduanya tewas saat kunjungan ketiga.


    Fakta baru tersebut diungkapkan Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad.


    Korban mengenal Mbah Slamet melalui seorang berinisial K pada April 2021.


    "Kata K kepada korban, ada padepokan di Jawa Tengah yang dapat menggandakan uang," jelas Pandra, Sabtu (8/4/2023).


    Para korban yang tergiur dengan informasi tersebut akhirnya memutuskan berangkat ke Banjarnegara, Jawa Tengah menemui Mbah Slamet.


    Korban Irsyad dan Tri kemudian menetap selama 3 minggu di Banjarnegara, sebelum akhirnya pulang ke Lampung.


    "Setelah satu minggu berada di Lampung, Irsad mendapat kabar dari korban lainnya, Suheri, kalau penggandaan uangnya berhasil. Tetapi, uang tersebut dirampok orang yang tidak dikenal," jelas Pandra, dilansir Tribunlampung.


    Pada akhir Juni 2021, korban kembali menemui Mbah Slamet dan menjalankan ritual menggandakan uang.


    Namun saat pasutri asal Lampung itu tiba, Mbah Slamet mengatakan bahwa ritual yang dilakukan mereka salah.


    "Jadi korban harus menunggu selama 40 hari untuk dilakukan ritual kembali, setelah empat hari berada di Banjarnegara mereka pun pulang lagi ke Lampung," tutur Pandra.


    Lalu pada 9 September 2021, Irsad bersama istrinya bertolak lagi ke Banjarnegara setelah mendapat telepon dari Mbah Slamet agar segera menemuinya.


    Namun, sejak 11 September 2021, Irsyad dan istrinya tak lagi bisa dihubungi.


    "Pada April 2023, pihak keluarga korban mengetahui dari pemberitaan di televisi tentang Mbah Slamet yang menjadi pelaku pembunuhan dengan modus penggandaan uang," ucap Pandra.


    Pihak keluarga menduga jika Irsad dan istrinya turut menjadi korban dari Mbah Slamet. Pihak keluarga lalu meminta bantuan kepolisian untuk mencari tahu tentang pemberitaan tersebut.


    Ternyata benar, Irsad dan istrinya menjadi korban keganasan Mbah Slamet.


    Korban gadaikan mobil


    Suheri, korban lain pembunuhan Mbah Slamet, sempat menggadaikan mobil Daihatsu Xenia sebesar Rp 15 juta.


    Uang hasil menggadaikan mobil digunakan Suheri menemui Mbah Slamet di Banjarnegara pada 25 Juli 2021.


    "Jadi mobil yang digadaikannya itu untuk bertemu dengan pelaku Mbah Slamet," kata Pandra.


    Korban bersama istrinya, Riani berangkat dengan membawa uang senilai Rp 15 juta tersebut dengan mobil Xenia silver.


    "Keduanya berpamitan kepada anaknya untuk bekerja di padepokan Tulung Agung," kata Pandra.


    Korban sesampainya di sana, sang anak mengetahui orangtuanya pergi ke rumah pelaku di Banjarnegara.


    Korban sempat berkomunikasi dengan anaknya hingga tanggal 8 September 2021 sekitar pukul 05.30 WIB.


    "Keluarga korban kehilangan komunikasi sampai bulan April 2023, pihak keluarga mengetahui bahwa korban sudah meninggal dunia setelah melihat Mbah Slamet di televisi dan media sosial," kata Pandra.


    Saat ini pihak keluarga Suherimasih menunggu hasil pencocokan antemortem. (*)

    >
    Komentar
    Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
    • Kepada Pasutri di Lampung Mbah Slamet Mengaku Berhasil Gandakan Uang Tapi Dirampok, Korban Gadaikan Mobil

    Terkini