![]() |
Ponijo, warga Kecamatan Bandar Mataram, Lampung Tengah yang menjadi perantara korban pasutri dengan dukun Slamet. (Foto: Dok. warga) |
PESAWARAN - Perantara atau penghubung dua pasutri asal Lampung dengan dukun Mbah Slamet di Jawa diamankan aparat kepolisian.
Kepala Satreskrim Polres Pesawaran AKP Supriyanto Husin, membenarkan pihaknya telah mengamankan Ponijo, warga Kecamatan Bandar Mataram, Kabupaten Lampung Tengah, Lampung.
"Tadi malam kita amankan di rumahnya di Bandar Mataram," kata Supriyanto, Selasa (11/4/2023).
Keberadaan Ponijo (sebelumnya ditulis Sukijo) diketahui menjadi perantara setelah kepolisian menelusuri dari keluarga korban Suheri dan Riana, warga Desa Kalirejo, Pesawaran.
Saat itu keluarga korban mengaku Suheri beberapa kali bertemu dengan Ponijo yang diketahui warga Lampung Tengah.
Dari pemeriksaan sementara, Ponijo mengakui sempat menjadi penghubung antara korban Irsad dan Suheri dengan dukun Slamet.
"Sudah kita tanya dan dia mengakui pergi ke Banjarnegara bersama keempat korban," kata Supriyanto, dilansir Kompas.com.
Menurut Supriyanto, baru keterangan sebatas itu yang diperoleh oleh pihaknya, karena penyelidikan dilakukan oleh Polres Banjarnegara.
"Sudah kita rekam keterangannya dan koordinasi dengan Polres Banjarnegara, nanti penyelidikan lanjutan dilakukan di sana," kata Supriyanto.
Diketahui, 12 orang menjadi korban pembunuhan Tohari alias Mbah Slamet (45), dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah.
Jasad korban ditemukan terkubur di kebun milik tersangka di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara, yang berjarak sekitar dua kilometer dari rumahnya.
Dua orang korban yang diingat oleh Mbah Slamet yakni pasutri asal Lampung. (*)